Rabu, 17 April 2013

Mantra (bagian 1)


_ betapa beruntungnya memiliki guru yang baik dan tepat _


 
“Betapa kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa, kalau kalian mampu menyusun kata2 itu dengan indah bukan saja kalian mampu membuat karya yang luar biasa tetapi kalian juga bisa membuat orang lain tergetar dengan apa yang kalian tulis atau apa yang kalian ucapkan."


"Para Pelopor, sebelum kita tutup kelas hari ini pekikkan kata-kata yang memberimu inspirasi..!”


Petikan kata-kata itu terdapat dalam film Sang Pemimpi. Kata-kata yang diucapkan oleh lelaki bernama Julian Baliyah, seorang guru dari sebuah SMA di daerah Manggar Belitong. Akibat dari kata-kata itu ternyata luar biasa. Para murid berlomba-lomba untuk menyuarakan kata-kata yang menginspirasi mereka. Mulai dari ilmuwan dunia, tokoh dunia, tokoh Indonesia, negarawan Indonesia hingga pemusik Indonesia. Dan bermunculanlah kata-kata ajaib ini :
  • Kau muda, yang diperlukan adalah orang-orang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan siapapun_ John f. Kennedy.
  • Tidak semua yang dapat dihitung diperhitungkan dan tidak semua yang dierhitungkan dapat dihitung _ Albert Einstein.
  • Dengan menolong diri sendiri kita bisa menolong orang lain lebih sempurna _ RA Kartini.
  • Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia _ Soekarno
  • Kemerdekaan Nasional bukanlah tujuan akhir, rakyat yang bebas berkarya adalah puncaknya _ Sutan Sjahrir
  • Selama dengan buku kalian boleh memenjarakanku dimana saja sebab dengan buku aku bebas _ Moh. Hatta.
  • Terbanglah garudaku, singkirkan kutu-kutu dari sayapmu _ Iwan Fals. 
  •  Masa muda adalah masa yang berapi-api _ H. Rhoma Irama.
Darimanakah para murid mendapatkan kata-kata ajaib tersebut. Tentunya dari buku yang mereka baca. Seorang Julian Baliyah menyihir dengan mantranya yang mampu mendorong murid-murid untuk gemar membaca sehingga bisa memperoleh kata-kata yang memberi inspirasi. Kata-kata yang diucapkan oleh para tokoh bukanlah kata yang sembarang diciptakan. Tetapi kata-kata yang sebagian besar mencerminkan siapa mereka.


Aku sangat iri dengan murid-murid dalam film itu. Betapa beruntungnya mereka memiliki seorang guru bernama Julian Baliyah. Seorang guru yang tidak hanya mampu menutrisi otak tetapi mampu menggugah semangat jiwa para muridnya. Sungguh aku sangat iri. Selama berpuluh tahun sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi tak pernah ada satupun guru yang mampu berbuat seperti Julian Baliyah. Guru-guruku hanya mampu mengajarkan ilmu yang mereka kuasai dan membuat kami berlomba-lomba untuk memperoleh nilai yang tinggi. Hingga aku merasa lelah karena setiap saat berlomba dan menjadi kalah adalah hal yang terkutuk. Aku lelah berlomba dan memutuskan untuk tidak mendengarkan apapun yang disampaikan guruku. 


Sungguh benar-benar beruntung murid-murid itu, memiliki guru seperti Julian Baliyah. Seorang guru yang mampu mengajar sekaligus mendidik. Mendidik akal, hati dan semangat muridnya menjadi lebih hidup. Dan yang tidak kalah penting membuat murid-murid berlomba-lomba untuk banyak membaca apapun untuk meluaskan pengetahuannya. 


Adakah seorang Julian Baliyah hanya ada di dalam film Sang Pemimpi saja. Tak adakah seorang atau beribu-ribu Julian Baliyah di bangku-bangku sekolah negeri ini. Semoga saja ada.

Banyumas, 10 April 2013

1 komentar:

  1. rasa pesimis sudah menjadi darah dalam tubuh Indonesia. kamu satu diantara ribuan bahkan jutaan orang yang bisa berfikir sekaligus mampu menanyakan. saat ini dunia pendidikan seperti racun bahkan guru tanpa tanda jasa sudah menjadi legenda.
    taburkan semangat dengan minum kopi

    BalasHapus