.. firasat ini, rasa rindukah atau kah hanya bayang,,
Kadangkala kanal hidup mengantarkan kita pada arah yang tak
tentu. Kadang satu arah tetapi penuh onak duri terkadang berlawanan arah tetapi
ketemu jalan buntu. Muara yang menjadi
ujung perjalanan memiliki banyak rasa. Itu pasti. Dan di setiap persinggahan selalu
tercipta ending yang memudahkan kita melanjutkan cerita. Bukan membuat cerita
baru loo… Tuhan Yang Maha Kasih selalu memberi sinyal di setiap pergantian
cerita. Ada banyak bahasa yang dicipta Tuhan untuk menyampaikan pesannya. Hanya,
manusia sering tidak memahami bahasa Tuhan termasuk bahasa hati – firasat. Yah,
konon firasat adalah bahasa hati yang terlupa. Manusia sering mengabaikannya
bahkan memilih mematikan hati.
Dan kanal hidupku dimulai di fase ini. Fase yang membuatku
memiliki keinginan untuk lebih serius dengan jalan hidupku. Serius dengan
mimpi-mimpiku. Serius dengan segala dedikasiku. Serius dengan apa yang sudah
dirahmatkan Tuhan untukku. Dan serius untuk tidak hanya hidup untukku, tetapi
untukmu. Yah, ini tentang seorang lelaki memang. Dia bukan lelaki sederhana seperti yang pernah kuceritakan. Dia seorang lelaki biasa saja. Boleh kukatakan
dia lelaki tak istimewa. Tidak istimewa karna aku tak bisa jatuh cinta padanya
(bisa jadi belum), tetapi saya berani bertaruh berbagi kanal hidup dengannya. Aku
pasti telah gila..! ha ha ha
Jika jatuh cinta adalah dasar memulai hubungan, maka aku
tidak termasuk di dalamnya. Aku memilih tidak jatuh cinta tetapi mencintai
untuk membangun sebuah hubungan.
Tuhan tak pernah mengacuhkanku. Ia mengirimkan pertanda. Firasat
itu datang dan terwujud sampai hari ini saat aku tak acuh. Aku menanggapinya. Aku
mau diperjalankan Tuhan hingga hari ini. Aku mau mengikuti prosesMu. Tidak mudah. Onak selalu hadir. Dan jika
sampai ada hari ini bukan sebuah takaran aku sukses, tetapi aku telah melewati
fase-fase itu beserta endingnya.
Tuhan, bersama lelaki tak istimewa yang Kau kirimkan aku
ingin menjalani hidup sebagai manusia. Makhluk termulya yang pernah Kau cipta. Aku
tak ingin hidupku berubah jadi malaikat atau iblis. Berbagi cerita, berbagi
mimpi, berbagi rasa, berbagi hati. Biarlah aku jatuh cinta di waktu yang tak
pernah kuduga. Biarlah cintaku bersemi saat kematangan telah menjemput. Biarlah
waktu memproses rasa itu, saat Tuhan tak pernah lindap dengan kasih sayangnya, pun
hidup kita. Tak pernah lindap dari kasih sayang. Saling hormat, saling bijak,
saling peka, saling mengisi, saling percaya, saling setia, saling memberi,
saling menerima, saling belajar untuk apapun.
Percaya atau tidak, berbuat kebaikan tanpa mengharap
balasan, justru mendatangakan balasan tak terduga dari Tuhan Yang Maha Baik. Dan
saya percaya itu. Kebaikan inilah yang ingin kubangun bersamamu, mas gus,,,
until the end..!
Jogja istimewa, 22 Mei 2014 <saat pijakan itu mulai kita
rencanakan>