Rabu, 06 Maret 2013

Thanksgiving

Berada di rumah sakit dan dijenguk banyak kawan,saudara, murid kecilku, owh tak pernah kubayangkan. Tapi itulah yang terjadi. Senangkah rasanya. Ternyata aku merasa malu. Apa pasal? Nyata sekali kalau aku banyak merepotkan orang. Mekipun tentunya teman-temanku benar-benar berniat menjenguk, ingin tahu kondisiku serta mendoakan kesembuhanku tanpa ada niat untuk mengolok-olok tentunya. Tapi sungguh benar-benar aku merasa merepotkan banyak orang. Mereka meluangkan waktu dan meluangkan perasaan untuk sedikit bersedih dan prihatin dengan kondisiku yang benar-benar tergeletak tak berdaya. Benar-benar tak berdayakah aku? Ah, sebenarnya memang sedang dibuat tak berdaya oleh keadaan dan dikuatkan oleh dokter. Jangan banyak bergerak tetapi harus berlatih bergerak, begitu bunyi pesan dokter.

Pun ketika aku sudah pulang ke rumah, tetangga-tetanggaku yang baik hati banyak yang menjenguk. Kenapa berita itu tersebar sedemikian luasnya hingga banyak orang yang tahu. Wah malu aku. Padahal lukaku tidak seberapa sebenarnya. Ah, Cuma luka kecil dan sedikit patah tulang. Tetapi mereka sedemikian tulus dan dengan penuh doa keprihatinan menjengukku. Ah, terharu.

Setiap teman, saudara atau tetangga menjenguk dan telah pulang selalu menyisakan catatan panjang di hatiku. Membuatku merenung berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Dan menuntutku untuk membaca ‘bekas’ yang begitu mendalam ini. 

Satu hal yang tidak pernah terlewat adalah kasih Tuhan yang sedemikian besar lewat kepedulian, doa, ketulusan, waktu luang, materi dan lain hal yang tak bisa kusebut dari mereka untukku. Hal itu membuatku menjadi orang yang tak memiliki alasan untuk menderita atau harus bersedih dengan kecelakaan yang menimpaku. Haru, yah itu yang kurasa. Ketulusan, doa yang mengalun syahdu. Itu nikmat Tuhan tiada terkira. 

Selalu, dan selalu kufikirkan, Ya Rabb apa yang bisa kuperbuat untuk membalas kebaikan mereka. Engkau mengajarkan untuk membalas kebaikan dengan kebaikan kuadrat alias lebih baik lagi. Sanggupkah aku membalas kebaikan-kebaikan sebanyak orang itu. Dan apa yang harus kuperbuat supaya balasanku setimpal dan bahkan lebih baik. Sedang aku tak punya apa-apa. Semua milikMu, aku tak punya apa-apa. Ya Rabb,, jika kudoakan keselamatan, panjang umur, rizki yang berkah, rasa syukur yang berlimpah, hidup penuh rahmatMu untuk mereka cukupkah, layakkah, setimpalkah. Entahlah, hanya Engkau yang bisa menilai, tetapi hanya itulah yang bisa kulakukan.

Banyumas, 4 maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar